Meneladani nabi Muhammad saw. sebagai rasul dalam lingkungan sekolah

Assalaamu`alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

Alhamdulillaahi robbil `aalamiin. Wassolaatu wassalaamu `alaa asyrofil ambiyaa i wal mursaliin. Wa `alaa aalihi wasohbihi ajma`iin. Ammaa Ba`du.

Yang saya hormati bapak ibu guru dan teman-teman sekalian
Pertama sekali, marilah kita bersyukur kepada Allah atas segala ni`matNya. Solawat dan salam mari kita doakan kepada Allah agar disampaikan kepada junjungan kita nabi Muhammad saw. Alloohumma sholli `alaa Muhammad.

Hadirin sekalian yang saya hormati,
Izinkanlah pada kesempatan ini saya menyampaikan pidato singkat yang berjudul "Meneladani nabi Muhammad saw. sebagai rasul dalam lingkungan sekolah". Mudah-mudahan dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Hadirin sekalian yang saya hormati,
Allah berfirman
لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا [٣٣:٢١] 
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (Q.S. Al-Ahzab ayat 21)

Hadirin sekalian yang saya hormati,
Nabi Muhammad saw. adalah rasul Allah swt. yang ke-25 dan beliau adalah nabi dan rasul penutup. Artinya tidak ada lagi nabi dan rasul setelah beliau. Nabi dikenal akhlaknya yang sangat mulia. Dan tugasnya adalah sebagai pemberi peringatan bagi orang-orang yang lalai dan pemberi kabar gembira bagi orang-orang yang bertakwa.

Lalu bagaimana kita sebagai siswa meneladani beliau sebagai rasul dalam lingkungan sekolah ?
Memang kita bukanlah rasul. Karena sudah dikatakan tadi bahwa tidak ada lagi nabi dan rasul setelah nabi Muhammad saw. Tetapi tugas-tugas kerasulannya tidaklah berhenti di tangan beliau. Lihat bagaimana para sahabatnya meneruskan tugas-tugas kerasulannya setelah wafatnya. Disana ada Abu Bakar As Siddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abu Thalib ra. yang kemudian dikenal dengan khulafaurrasyidin. Mereka terus berdakwah.

Hadirin sekalian yang saya hormati,
Keteladangan yang dapat diambil dari Nabi Muhammad saw. sebagai rasul adalah :
1. Memberi contoh yang baik dengan berakhlak mulia di lingkungan sekolah. Contohnya menegak disiplin dan peraturan sekolah, ramah kepada guru dan teman, tidak suka mencari masalah dan seterusnya.

2. Belajar dengan tekun dan berprestasi. Nabi juga belajar bagaimana berdakwah dan berprestasi melalui keberhasilan dakwah beliau di Makkah dan Madinah. Meskipun rintangan dan hambatan dihadapinya tetapi kesabarannya melahirkan ketekunan menghasilkan prestasi yang sangat luar biasa.

3. Saling mengingatkan sesama teman bila melakukan kesalahan. Inilah inti dari dakwah nabi itu. Karena kita tahu bagaimana kondisi masyarakat Makkah sebelum nabi diangkat menjadi rasul. Dimana ketika itu masyarakatnya gemar melakukan kemunkaran dan kemaksiatan. Maka bila ada teman kedapatan membuang sampah sembarangan, tidak ada salahnya mengingatkannya. Bila teman kita itu tidak terima maka tugas kita sudah selesai sampai disitu. Tidak perlu memaksa teman. Kalau perlu laporkan perbuatannya itu ke guru piket.

Hadirin sekalian yang saya hormati,
Demikianlah pidato ini saya sampaikan. Mari kita contoh kerasulan nabi Muhammad saw. dengan cara berakhlak mulia, belajar dengan tekun dan berprestasi dan saling mengingatkan sesama teman. Bila sudah begitu maka tidak mungkin sekolah kita ini benar-benar menjadi sekolah nurul Islam Indonesia Baru (Cahaya Islam yang menyinari Indonesia). Amin.

Lebih mohon dikembalikan, kurang silahkan ditambah.

Akhir kata, Nuun Wal Qolami Wamaa yasturuun. Fastabiqul khayrat.
Wassalaamu`alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

Comments

Popular posts from this blog

JEJAK PERADABAN DINASTI AYYUBIAH

Khulafaurrosyidin Cermin Akhlaq Rasulullah

DINASTI BANI UMAYYAH PELOPOR KEMAJUAN PERADABAN ISLAM