Mencontoh Cara Nabi Muhammad saw. berdakwah
Assalaamu`alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh
Alhamdulillaahi robbil `aalamiin. Wassolaatu wassalaamu `alaa asyrofil ambiyaa i wal mursaliin. Wa `alaa aalihi wasohbihi ajma`iin. Ammaa Ba`du.
Yang saya hormati bapak ibu guru dan teman-teman sekalian
Pertama sekali, marilah kita bersyukur kepada Allah atas segala ni`matNya. Solawat dan salam mari kita doakan kepada Allah agar disampaikan kepada junjungan kita nabi Muhammad saw. Alloohumma sholli `alaa Muhammad.
Hadirin sekalian yang saya hormati,
Izinkanlah pada kesempatan ini saya menyampaikan pidato singkat yang berjudul "Mencontoh Cara Nabi Muhammad saw. berdakwah". Mudah-mudahan dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Allah berfirman :
Hadirin sekalian yang saya hormati,
Ketika nabi Muhammad saw. telah menerima wahyu dari Allah, nabi berdakwah dengan tiga cara, yaitu :
1. Dakwah secara sembunyi-sembunyi (sirriyah)
2. Dakwah secara terang-terangan (jahriyyah)
3. Hijrah
Hadirin sekalian yang saya hormati,
Dakwah secara sembunyi-sembunyi (sirriyah) adalah berdakwah dari orang perorang. Mulai dari keluarga beliau dan teman-teman dekatnya. Tujuannya adalah agar dakwahnya bisa menyebar dari mulut ke mulut dan nabi sadar betul bahwa ketika itu pengikutnya belum banyak. Bila berdakwah secara terang-terangan maka sudah pastilah nabi akan mendapat penolakan sebagaimana dakwah para nabi dan rasul sebelumnya.
Hadirin sekalian yang saya hormati,
yang kedua, Dakwah secara terang-terangan (jahriyyah) adalah berdarwah secara terbuka mirip tabligh akbar. Dimana orang-orang dikumpulkan di bukit shafa lalu nabi berkhotbah di hadapan mereka. Akibatnya penolakanpun diterima nabi. Dan penolakan yang paling getol adalah paman kandungnya sendiri, yaitu Abu Lahb. Dari peristiwa tersebut maka turunlah surah Al-Lahb. Begitupun ada juga orang-orang yang menerima dakwah nabi ketika itu meskipun tidak banyak.
Hadirin sekalian yang saya hormati,
yang ketiga, Hijrah adalah nabi berpindah dari Makkah ke Habasyah, Thaif dan Yatsrib atas perintah Allah swt. Ke Habasyah sempat diterima namun terusir dikarenakan sang raja mendapat laporan dari kafir musyrik makkah. Ke Thaif, nabi mendapat penolakan malah lemparan batu dari masyarakatnya karena keburu mendapat berita dari kafir musyrik makkah agar mereka tidak menerima kedatangan nabi. Sedangkan ke Yastrib (kota Madinah), nabi mendapat sambutan luar biasa dari masyarakatnya karena mereka menyukai dakwah nabi dan bersedia memeluk Islam melalui perjanjian aqobah.
Hadirin sekalian yang saya hormati,
Inilah tiga cara yang dilakukan nabi dalam berdakwah kepada masyarakat Makkah dan Madinah. Maka kesimpulannya adalah berdakwah itu mesti bertahap dan penuh dengan kesabaran. Karena mengajak orang untuk berbuat baik apalagi beribadah tidaklah segampang mengembala lembu. Karena manusia tidak akan percaya bila tidak ada bukti (mukjizat). dan bila ada buktipun belum tentu juga mau percaya. Maka bila kita di lingkungan sekolah, dakwahi dulu diri kita lalu teman-teman dekat dan bila sudah mendapat dukungan maka bolehlah kita ajak orang secara lebih banyak lagi. Soal hijrah yang dimaksud bukan berarti pindah sekolah tetapi pindahlah dari kebiasaan buruk ke kebiasaan baik. dari malas ke rajin. dari bodoh ke pintar. itu bagian dari hijrah dari segi keadaan.
Hadirin sekalian yang saya hormati,
Demikianlah pidato ini saya sampaikan. Mari kita contoh cara berdakwah nabi agar mendapatkan hasil yang tidak mengecewakan. Bila kita berhasil mengajak orang untuk kebaikan maka dua hal yang diperoleh, yaitu pahala mengajak dan pahala kebaikan. Yang penting berusaha dan bersabar. Amin.
Lebih mohon dikembalikan, kurang silahkan ditambah.
Akhir kata, Nuun Wal Qolami Wamaa yasturuun. Fastabiqul khayrat.
Wassalaamu`alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh
Alhamdulillaahi robbil `aalamiin. Wassolaatu wassalaamu `alaa asyrofil ambiyaa i wal mursaliin. Wa `alaa aalihi wasohbihi ajma`iin. Ammaa Ba`du.
Yang saya hormati bapak ibu guru dan teman-teman sekalian
Pertama sekali, marilah kita bersyukur kepada Allah atas segala ni`matNya. Solawat dan salam mari kita doakan kepada Allah agar disampaikan kepada junjungan kita nabi Muhammad saw. Alloohumma sholli `alaa Muhammad.
Hadirin sekalian yang saya hormati,
Izinkanlah pada kesempatan ini saya menyampaikan pidato singkat yang berjudul "Mencontoh Cara Nabi Muhammad saw. berdakwah". Mudah-mudahan dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Allah berfirman :
يَا أَيُّهَا الْمُدَّثِّرُ [٧٤:١] قُمْ فَأَنذِرْ [٧٤:٢] وَرَبَّكَ فَكَبِّرْ [٧٤:٣] وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْ [٧٤:٤] وَالرُّجْزَ فَاهْجُرْ [٧٤:٥] وَلَا تَمْنُن تَسْتَكْثِرُ [٧٤:٦] وَلِرَبِّكَ فَاصْبِرْ [٧٤:٧]
Hai orang yang berkemul (berselimut), bangunlah, lalu berilah peringatan! dan Tuhanmu agungkanlah! dan pakaianmu bersihkanlah, dan perbuatan dosa tinggalkanlah, dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak. Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah. (Quran Al Muddatsir ayat 1-7)Hadirin sekalian yang saya hormati,
Ketika nabi Muhammad saw. telah menerima wahyu dari Allah, nabi berdakwah dengan tiga cara, yaitu :
1. Dakwah secara sembunyi-sembunyi (sirriyah)
2. Dakwah secara terang-terangan (jahriyyah)
3. Hijrah
Hadirin sekalian yang saya hormati,
Dakwah secara sembunyi-sembunyi (sirriyah) adalah berdakwah dari orang perorang. Mulai dari keluarga beliau dan teman-teman dekatnya. Tujuannya adalah agar dakwahnya bisa menyebar dari mulut ke mulut dan nabi sadar betul bahwa ketika itu pengikutnya belum banyak. Bila berdakwah secara terang-terangan maka sudah pastilah nabi akan mendapat penolakan sebagaimana dakwah para nabi dan rasul sebelumnya.
Hadirin sekalian yang saya hormati,
yang kedua, Dakwah secara terang-terangan (jahriyyah) adalah berdarwah secara terbuka mirip tabligh akbar. Dimana orang-orang dikumpulkan di bukit shafa lalu nabi berkhotbah di hadapan mereka. Akibatnya penolakanpun diterima nabi. Dan penolakan yang paling getol adalah paman kandungnya sendiri, yaitu Abu Lahb. Dari peristiwa tersebut maka turunlah surah Al-Lahb. Begitupun ada juga orang-orang yang menerima dakwah nabi ketika itu meskipun tidak banyak.
Hadirin sekalian yang saya hormati,
yang ketiga, Hijrah adalah nabi berpindah dari Makkah ke Habasyah, Thaif dan Yatsrib atas perintah Allah swt. Ke Habasyah sempat diterima namun terusir dikarenakan sang raja mendapat laporan dari kafir musyrik makkah. Ke Thaif, nabi mendapat penolakan malah lemparan batu dari masyarakatnya karena keburu mendapat berita dari kafir musyrik makkah agar mereka tidak menerima kedatangan nabi. Sedangkan ke Yastrib (kota Madinah), nabi mendapat sambutan luar biasa dari masyarakatnya karena mereka menyukai dakwah nabi dan bersedia memeluk Islam melalui perjanjian aqobah.
Hadirin sekalian yang saya hormati,
Inilah tiga cara yang dilakukan nabi dalam berdakwah kepada masyarakat Makkah dan Madinah. Maka kesimpulannya adalah berdakwah itu mesti bertahap dan penuh dengan kesabaran. Karena mengajak orang untuk berbuat baik apalagi beribadah tidaklah segampang mengembala lembu. Karena manusia tidak akan percaya bila tidak ada bukti (mukjizat). dan bila ada buktipun belum tentu juga mau percaya. Maka bila kita di lingkungan sekolah, dakwahi dulu diri kita lalu teman-teman dekat dan bila sudah mendapat dukungan maka bolehlah kita ajak orang secara lebih banyak lagi. Soal hijrah yang dimaksud bukan berarti pindah sekolah tetapi pindahlah dari kebiasaan buruk ke kebiasaan baik. dari malas ke rajin. dari bodoh ke pintar. itu bagian dari hijrah dari segi keadaan.
Hadirin sekalian yang saya hormati,
Demikianlah pidato ini saya sampaikan. Mari kita contoh cara berdakwah nabi agar mendapatkan hasil yang tidak mengecewakan. Bila kita berhasil mengajak orang untuk kebaikan maka dua hal yang diperoleh, yaitu pahala mengajak dan pahala kebaikan. Yang penting berusaha dan bersabar. Amin.
Lebih mohon dikembalikan, kurang silahkan ditambah.
Akhir kata, Nuun Wal Qolami Wamaa yasturuun. Fastabiqul khayrat.
Wassalaamu`alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh
Comments
Post a Comment